Episode 10 : Playroom minimalis bernuansa kayu


Design Mission untuk Fantastic Four

Tantangan kali ini adalah masing-masing tim harus mendesign sebuah playroom untuk klien mereka. Dan klien masing-masing tim adalah kapten timnya. Kapten tim dipersilahkan untuk menuliskan 3 hal yang harus ada dalam playroom yang mereka inginkan. Isi design mission tersebut adalah bahwa masing-masing tim akan saling bertukar konsep dengan tim lawan. Akhirnya, mereka pun saling bertukar konsep. Muto menginginkan playroom dengan warna hitam, minimalis dan ada tempat jugglingnya. Sementara Alexis, menginginkan adanya unsur video games Mario Brothers, tempat nongkrong yang nyaman dan adanya minibar.

Akhirnya ide Muto membuat awan terlaksana

Di tengah-tengah pekerjaan, Fenita memanggil untuk quick cut challenge, Tic Tac Pong. Ladis berhasil memasukkan pingpong beberapa kali ke dalam gelas, sementara Kaemita tidak bisa sama sekali dan mereka pun kalah. Sebagai hukuman, handyman dari Tim Alexis-Kaemita diambil oleh Tim Muto-Ladis selama 2 jam.

Juri tidak menyukai stiker dan styrofoam di tim Muto

Ruangan pertama yang didatangi oleh juri adalah playroom hasil Tim Ladis. Juri tidak suka dengan stiker dan styrofoam yang dibuat, juri lebih memilih jika juri melukisnya. Dan terlihat seperti ada 2 tempat yang berbeda, karena warna catnya bertolak belakang. Ketika memasuki playroom hasil Tim Alexis, juri menyayangkan kurangnya motif lingkaran yang seharusnya bisa menyatukan ruangan. Area jugglingnya juga cukup terganggu dengan adanya meja yang terlalu besar.

Siapakah yang akan bergabung dengan Kaemita?

Ketiga juri membahas penilaian mereka untuk setiap team. Playroom hasil dari Tim Muto. Secara keseluruhan juri menyukai hasil akhirnya, namun kecewa pada stiker yang ada di dinding, karena lebih baik dilukis saja. Konsep tema Mario Bros pun terwakili dengan baik. Penempatan DIY buatan Ladis yang berupa pohon rak buku pun kurang sesuai.

Mengambil data, harap tunggu...